Cupu masih menuliskan
beberapa lembar laporan kerjanya ketika teman sekantornya masuk ke bilik kerja
cupu. ”Boleh pinjam penghapusnya”; pinta teman cupu. Cupu melihat ketemannya
dan mengangguk. Lalu dia membuka laci lemari dekat tempat duduknya mencari penghapus.
Maklum dia jarang sekali menggunakan penghapus, karena pekerjaan banyak
menggunakan komputer dan cuma diprint saja.
Akhirnya dapat juga.
Penghapus kecil yg separuhnya nampak hitam, jauh di dalam laci di bawah di
lemari tempat kertas kerja cupu diletakkan.
”Mau ngapus hati yang
kotor nih”; canda temannya. Cupu tersenyum mendengar canda temannya itu.
”Nih, jangan lupa
kembalikan, aku juga mau ngapus hati yg sudah kotor nih, udah berkarat lagi, ha
ha ha”; canda cupu kepada temannya balik. Temannya pergi setelah menerima
penghapus itu.
---
Kadang kita sepele
dengan barang kecil yg namanya penghapus, sampai sampai ditempatkan sesuka hati
kita, bahkan kadang kotor lagi penghapus itu, karena kita gunakan menghapus
sesuka hati kita. Kadang menghapus cat dan pulpen. Cupu juga melakukannya.
Dalam kehidupan kita
berapa banyak dan berapa besar penghapus yg kita perlukan setiap harinya untuk
menghapus coretan coretan hidup yang kadang tidak sesuai dengan contoh gambar
dan aturan aturan. Bahkan kita sering lupa kalau ada penghapus yang bisa
menghapus kesalahan kesalah itu, baik yg kecil maupun yang besar.
---
Banyak yang berusaha
menghapus garis garis kesalahan dengan tumpukan tumpukan rupiah di bawah meja,
agar kesalahannya dapat terhapus. Padahal kenyataannya apa yg mereka buat
adalah menghapus kesalahan dengan penghapus yg kotor yang menambah kotor garis
garis salah mereka.
Banyak pula yang dihapus
paksa dengan mendekam beberapa lama di rumah rumah yg berpagar besi sampai masa
inapnya habis. Hotel impian bagi pencundang pencundang, dan dalang dalang
korupsi yang tetangkap tangan.
Ada pula yang mencoba
menutup coretan coretan buruknya disebalik puisi puisi waktu dan janji janji
tanpa pernah ditepati. Namun tetap mereka selalu dalam kondisi yang rentan,
menunggu saat saat semua coretan coretan buruknya turungkap. Hidup dalam
ketakutan dan kekwatiran , apa enaknya?
---
Kita sering lupa bahwa
catatan buruk atau garis garis kotor yang kita buat sebenarnya satu kesilapan
yang bisa saja dibuat oleh siapa saja. Dan kita mungkin lupa atau tidak perduli
dengan penghapus yg tersedia dan mudah tanpa biaya. Mengakui dan bertaubat
serta berjanji untuk tidak lagi berbuat kesalahan yang sama.
Shalat lima waktu dalam
sehari adalah penghapus yang Allah swt sediakan untuk manusia sebagai makhluk
yang rentan terhadap kesilapan dan kesalahan. Bagi Allah swt rasa penyesalan
hambanya merupakan kunci pintu maghfirahNya.
Permintaan maaf dari
hati sanubari merupakan ucapan yang tidak bernilai dalam materi, tapi bernilai
dalam tingkatan jiwa jiwa yang mulia bagi sesama. Mengapa begitu angkuh untuk
mengulurkan tangan memohon maaf terhadap sesama.jika kita bersalah.?
---
Cupu tengah membalik
balik kertas kerjanya ketika teman yang meminjam penghapus masuk. ”Terima
kasih”; kata temannya sambil menyodorkan penghapus kecil itu. Lalu dia pergi.
Cupu mengangguk. Diambilnya penghapus kecil itu. Nampak ada sisa sisa bekas
hapusan yg masih menempel di sana, dilapnya. Lalu dilap pula bagian lain yg
masih kotor. Diletaknya penghapus kecil yg sudah bersih itu di depan meja
kerjanya. Diperhatikannya ....dengan seksama.
”Jikalah penghapus ini
bersih dan digunakan untuk menghapus kesalahan tulisan atau gambar yang salah
tentunya tulisan dan gambar yg salah itu akan bersih dan tidak meninggalakan
kotoran lain pada kertas”. Dan jika tiap manusia memiliki alat penghapus
kesalahan yg bersih, sudah pasti kehidupannya akan bersih selanjutnya. Semoga.
---
Bagaimanapun ada bekas
bekas yang ditinggalakan dari yang dihapus, tetapi tetap jika niat untuk
memperbaiki diri untuk menjadi baik itu ada, ini merupakan catatan dan coretan
baru yang bukan saja enak dibaca tetapi menjadi prestasi hidup yang istimewa..
Tiada manusia yang lepas
dari kesalahan dan kealfaan. Tetapi yg terbaik adalah mereka yang jika
terlanjur, segera menyadari dan memperbaikinya.
-----