20 Maret 2012

Catatan pagi (Perhatian bagi ibu dan waspada bagi bapak)


Dakwah atau ceramah agama yg sering memenuhi acara di TV perlu dicermati oleh para pemirsa yg suka menontonya, karena banyak hal hal yg terlanjur disampaikan oleh penceramah atau penyampai dakwah yg sering over acting dengan acara yg diisinya.
Hal ini pernah terjadi disebuah TV swasta yg menanyangkan acara ceramah atau lebih tepatnya dakwah interaktif dimana si pendakwah dapat berkonsultasi langung dengan pengunjung yg duduk disekeliling pembawa acara dan si pencaramah.

Waktu tayang acara itu pagi hari di saat waktu shalat subuh. Bisa dibayangkan bagaimana puluhan ibu ibu yg berasal dari berbagai tempat datang ke studio dengan dandanan yg disesuaikan dengan asal dan kelompok pengajian yg diikutinya.

Dari ukuran waktu di subuh begitu, bisa dipastikan ibu ibu itu sudah sejak pagi pagi bangun dan berdandan dan menyiapkan dengan kendaran dan lain lainnya. Lalu ibu ibu yg berkeluarga, sudah pasti suaminya akan mendapatkan ekstra bangun pagi dan ikut menyiapkan kesiapan istrinya dalam acara itu, belum lagi jika ada anak anak yg biasa dladeni oleh ibu itu, maka akan menjadi tanggung jawab suaminya atau orang lain.

Lalu apa yg terjadi di pagi itu…?? Setelah beberapa sesi pembicaraan dan tanya jawab. Kebetulan tema yg dibicarakan pada saat itu adalah tentang keluarga, termasuk hubungan suami istri.

Seorang dari jemaah mengajukan pertanyaan tentang masalah hubungan suami istri. Dia menanyakan tentang boleh tidaknya menonton video porno untuk meningkatkan gairah berhubungan suami istri karena faktor menurunnya keinginan berhubungan.

Apa yg dijawab oleh penceramah sangat sangat mencengangkan, bukan saja dijawab dengan tanpa masalah dan tanpa memberikan alasan dan dasar menurut ajaran Islam. Penceramah itu manjawab bahwa itu «BOLEH, tetapi cukup sekali saja».

Jawaban penceramah bukan saja disaksikan dan didengar oleh yang bertanya namun ada jutaan ibu ibu lainnya, bahkan juga bapak bapak yg turut menyaksikan tayangan acara itu.
-----------
Menonton film atau mendengar tontonan porno dan aktivitas seksual lainnya adalah haram; itu adalah penyakit, bukan obat. Orang yang melakukannya adalah penderita dan ia harus berusaha untuk memperbaiki dirinya dengan bertobat dan menghentikan hal itu, bukan dengan mencari alasan sebagai obat dan terapi untuk dirinya atau untuk menyenangkan orang lain.

Orang orang yg demikian itu selalu memakai alasan perbaikan untuk dirinya atau orang lain. Seperti halnya seorang yang minum alkohol atau memakai obat-obatan terlarang. Mereka  mengklaim bahwa mereka berada di bawah ketidakmampuan, berada dalam tekanan, dan mereka tidak dapat melakukan tanpa melakukan hal itu. Pada awalnya adalah coba coba namun akhirnya menjadi kebiasaan bahkan menjadi ketagihan. 

Akibat dari menonton hal hal yg haram dan perbuatan haram secara umum, bukan mengurangi atau menghilangkan derita yg dihadapi tetapi akan mengakibatkan bertambahnya kekhawatiran dan membuat lebih stress. 
Hal ini bisa berarti pula satu bentuk hukuman dosa dan bahkan dapat memadamkan cahaya hati karena melihat, mendengar dan bahkan melakukan hal hal yg berdosa.

Rasulullah SAW bersabda :”Kedua mata dapat berzina, dan zina keduanya adalah melihat. Kedua telinga dapat berzina, dan zina keduanya adalah mendengar. Lidah zinanya dengan bicara. Tangan zinanya dengan menyentuh. Kaki zinanya dengan melangkah. Hati zinanya dengan berhasrat dan menginginkan. Dan kemaluan akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR Muslim).

Mereka mereka ini semakin jauh dengan Tuhannya dan semakin terlibat dalam dosa, bahkan membuat lebih jauh dari kebahagiaan dan ketenangan, sebagaimana Allah, Swt, berfirman : «Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. [Thoha:124].

Adapun orang-orang iman dan ketaatan, Allah Swt, mengatakan tentang mereka (interpretasi artinya): «Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.» QS. an-Nahl (16) : 97.

Banyak cara lain selain dengan menonton film porno atau sejenisnya, dengan hal hal lain dengan cara konsultasi kepada ahlinya, seperti ahli kesehatan yg mungkin dengan memulihkan kesehatan dan kesegaran akan membuat suami istri dapat memperbaiki kekurangan dalam berhubungan.

Salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan dan menghilangkan ketegangan adalah dengan membaca Al-Qur'an. Hal ini akan berpengaruh kepada kesehatan jantung dan selanjutnya akan mempengaruhi aliran darah ke seluruh tubuh dan ke organ organ tubuh lainnya yg berfungsi saat berhubungan.

Ada cara yang berbeda dalam menikmati keintiman yang tidak dilarang dalam Islam, dengan mencoba pola atau gerakan gerakan lain yg menyenangkan kedua belah pihak. 

Oleh karena itu, komunikasi yg terbuka dan baik sangat diperlukan untuk hal ini. Jangan pernah merasa malu untuk mengatakan keinginan dan kenyamanan. Dan tidak pula takut mengatakan hal hal yg tidak nyaman saat berhubungan. 
Allah Subhanahu wata’ala berfirman,“Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).
------

Hati hatilah terhadap dakwah dan ceramah yg ada di tayangan tayangan TV atau dimana saja tentang hal hal yg berlabel agama. Karena tidak semua yg disampakan harus kita terima, walau memang ada yg berasal dari agama. Namun jika sudah dicampur adukan antara fikiran si pembicara, maka akan menjadi lain.

Maka dapat kita lihat ada acara agama yg diikuti dengan musik, tarian dan lagu, padahal ALLAH swt dan Rasulullah saw sudah mengingatkan di dalam firman dan hadistnya yg mulia.

Allah swt berfirman : «Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa ilmu.» (Qs. Luqman: 6)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, «Benar-benar akan ada segolongan dari umatku yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik.» (HR. Bukhari)

Apa yang harus diwaspadai : Ada beberapa unsur yg perlu diperhatikan diantara lain adalah :

1.    Tujuan: Tujuannya agama yaitu tujuan yg mendekatkan diri kepada ALLAH swt. Meningkatkan ketaatan kepada perintah dan menjauhi laranganNya.

2.    Fadhilah atau keutamaan : Manfaat yg didapat akan membantu kita kepada ketaatan dan membantu kepada meningkatnya iman dan keyakinan.

3.    Cara atau adab : Kegiatan yg tidak mencampur adukkan antara agama dan tradisi serta apa saja yg dilarang dalam agama.

4.    Konsultasi/muzakarah kepada orang orang yg berilmu (ulama): Bertanya kepada ulama tetang hal hal yg didengar dan meminta dasar hukum (dalil) tentang suatu masalah yg didengar atau disampaikan dari Quran dan hadist.

InsyaALLAH kita tidak tertipu atau terjerumus oleh sesuatu yg kita tidak menyadari karena keterbatasan ilmu kita terhadap agama. Karena kita menganggap org yg berceramah dan orang yang berdakwah selalu betul, padahal pada saat ini, banyak orang yang menggunakan agama sebagai sarana menggapai dunia.

Hadist Rasulullah saw : »Golongan yang diadili pertama kali pada hari kiamat ada tiga. Pertama. Seseorang yang mati di medan tempur lalu dia datangkan. Allah mengingatkan dia tentang nikmat-nikmat Allah kepadanya. Dia pun mengakuinya. Lalu (Allah) mengatakan,”Apa yang kau perbuat dengan nikmat-nikmat itu” Orang ini menjawab,”Aku sudah berperang karena Engkau sampai aku mati syahid,” Allah mengatakan,”Engkau bohong. Engkau berperang agar disebut pemberani. Dan ucapan itu sudah terucap (pujian itu sudah engkau dapatkan),” (maka) orang ini disungkurkan dan dicampakan kedalam neraka.

Kedua. Orang yang mempelajari dan mengajarkan ilmu, dan diapun bisa membaca AlQur‘an. Lalu dia didatangkan (kehadapan Allah). Allah mengingatkan dia tentang nikmat-nikmatNya kepadanya. Diapun mengakuinya, lalu Allah menanyakan, ”Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?” Orang ini menjawab,”Aku sudah mempelajari dan mengajarkan ilmu serta membaca Al Qur‘an karenaMu.”Allah membantah, ”Engkau bohong. Engkau mempelajari ilmu agar disebut sebagai ‘alim. Dan engkau membaca Al Qur‘an agar disebut Qari’. Dan ucapan itu sudah terucap (pujian itu sudah engkau dapatkan). ”Orang ini disungkurkan dan dicampakan ke dalam neraka.

Ketiga. Orang yang diberi Allah kemudahan dan diberi harta melimpah. Lalu dia didatangkan (ke hadapan Allah). Allah mengingatkan dia tentang nikmat- nikmatNya kepadanya. Diapun mengakuinya, lalu Allah menanyakan,:”Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?” Orang itu menjawab,”Aku tidak membiarkan satu jalanpun yang Engkau perintahkan untuk berinfaq padanya, kecuali aku sudah berinfaq karenaMu. ”Allah membantah, ”Engkau bohong. Engkau berinfaq agar disebut dermawan. Dan ucapan itu sudah terucap (pujian itu sudah engkau dapatkan). ”Orang ini disungkurkan dan dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Imam Muslim).

Qibla.. (tulis alamat anda)