26 Maret 2012

Catatan BBM (Masalah dunia dan akhirat)


Ditayangan TV masih saja berita demo menjadi tontonan sehari hari menjelang penetapan kenaikan BBM yang akan berlaku mulai 1 april 2012. Pemerintah sepertinya tidak putus asa dengan upaya mahasisawa dan buruh serta masyarakat yg juga tidak putus asa hingga tuntutanya akan dipenuhi. Namun sepertinya usaha masyarakat itu harus menelan pil pahit yg bukan saja tidak menyembuhakan bahkan menjadi racun. Bukan didengarkan, bahkan disambut dengan pentungan dan pukulan, serta water canon dari mobil dan bahkan juga dengan gas air mata yang membuat masyarakat semakin menangis karena harapannya diabaikan bahkan dianggap mengancam kedaulatan negara.

Masyarakat sepertinya sudah tidak tahu lagi kemana akan mengadu. Karena suaranya yg dititipkan kepada wakil rakyat sudah tersekat di tenggorokan org org yang haus kekuasaan dan yang lupa akan amanah yg dititipkan padanya.

Jika sudah begini siapa yang akan berpihak kepada masyarakat, sementara semua upaya sudah dilakukan untuk menolak kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Apakah masyarakat yang selalu harus menerima akibat dari kesalahan dan kekurangan pengelolaan negara. Bukankah negara ini dibangun atas nama rakyat?
-----

Masyarakat tidak akan pernah mengerti dan tidak pernah diupayakan untuk mengerti kenapa BBM harus naik dan mereka yang harus menerima akibatnya.

Bicara hati nurani sudah tidak layak diungkapkan lagi atau memang hati nurani sudah pergi. Dan yang tinggal hanya kerakusan dan kecongkakan serta kompetisi untuk mencapai cita cita pribadi dan keinginan memenuhi hawa nafsu.

Tujuan hidup manusia lebih kepada materi tidak terkecuali dari sejak dini sudah ditanamkan kepada anak anak. Mulai dari sekolah dasar bahkan sebelum anak anak mulai pendidikan dasarnya. Anak anak diberi angan angan hidup mewah dengan uang berlimpah akan sangat menentukan kebahagiaan hidup.

Hal ini terbukti dengan risaunya hati orang tua ketika anaknya masuk ke sekolah yang tidak memiliki prestasi dan bahkan tidak populer. Karena kebanyakan dari sekolah sekolah ini menghasilkan anak anak yg pintar (dalam tanda petik), walau orang tua harus mengeluarkan banyak uang. Selanjutnya adalah harapan agar anak anak ini mudah masuk ke sekolah yg lebih tinggi dan akhirnya mencapai sarjana dalam bidang yg menurut orang tua akan menjamin hidupnya.

Bagaimana nasib anak anak org yang kurang mampu dengan memasuki sekolah sekolah biasa dan bahkan sangat biasa, walau disana juga tidak murah, karena walau pemerintah menetapkan sebagai wajib belajar dan tidak perlu biaya, namun tetap org tua murid harus membayar biaya biaya lain dengan atas nama bantuan pembangunan, uang buku dan pungutan pungutan lain yang dianggap wajar. Belum lagi buku buku pelajaran yg setiap kwartal atau semesteran selalu berubah.

Dimana bentuk pengabdian guru yang dulu sangat disanjung dengan penghormatan masyarakat kepada mereka, karena mereka memang benar benar mengajar dengan prinsip pengabdian.

Namun sekarang sepertinya jauh dari itu semua. Dimana banyak guru guru yang mengajarkan ilmu dengan prinsip perinsip dunia demi untuk meningkatan taraf kehidupannya dengan kekayaan material. Maka tidak heran jika ada kiasan ”Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”.
Namun tidak menutup kemugkinan ada juga guru guru yang masih memegang prinsip pengabdian yg tulus dan ikhlas. Dan mereka ini sepertinya tertutup oleh zaman dan dilupakan.
----

Masih ada waktu untuk memperbaiki hal hal yg dianggap kurang dan sudah terlanjur dilakukan. Masyarakat tidak akan pernah diam karena kezaliman sementara kezaliman itu sendiri muncul karena masyarakat yang lupa dengan sebab munculnya kezaliman itu sendiri di masyakarat.

Dari Abu Sa’id Al Khudry -radhiyallahu ‘anhu- berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda, “Barang siapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan tangannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah (mengingkari) dengan lisannya, jika tidak mampu hendaklah ia merubah dengan hatinya, dan itulah keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim no. 49) 

Selama ini kita hanya melihat masalah pada permukaannya saja. Anak anak yg tidak lagi mendengarkan org tua, gurunya dan bahkan siapa saja. Mereka seperti sudah lepas kendali dan tidak tau arah mana yg akan menjadi tujuan hidupnya. Kehidupan materi lebih dinikmati dari pada kehidupan yang sebenarnya, kehidupan agama.

Jarang orang tua yg risau jika anaknya tidak shalat, tetapi sangat sangat risau ketika anaknya tidak mau ke sekolah atau tidak ikut kegiatan ekstra kurikler. Sementara mengaji dijadikan sebaga ajang kompetisi.

Anak anak hafal dikepala rukun Islam yg lima dan rukun iman yang enam, namun hanya sebatas ingatan dan sebagai persiapan menjawab soalan soalan ujian akhir sekolah.
Sementara sholat 5 waktu sering tertinggal, bahkan ada yang sama sekali ada yg tidak pernah melakukannya, dan orang tua hanya berdiam diri karena menganggap anaknya masih sangat kecil untuk disuruh melaksanakan sholat lima waktu. Bahkan ada orang tua sendiri yang tidak melakukan sholat. Kalau sudah begini, siapa yang akan menjadi contoh anak dan siapa yg mau didengar.?

Kita saat ini sibuk dengan masalah masalah dunia yang memang tidak menutup mata karena memang kita masih hidup di dunia, namun sebenarnya, jika manusia mulai memikirkan masalah tentang akhirat, maka masalah masalah dunia akan secara otomatis dapat ditanggulangi.

Bicara tentang akhirat adalah satu hal yg dianggap kuno, fundamental dan fanatik dan sebagainya, dengan maksud agar masalah akhirat ini dialihkan dan menanam di fikiran kita bahwa ini adalah masalah pribadi.
Padahal dengan membicarakan masalah akhirat manusia diajak untuk kembali kepada tujuan kehidupannya di dunia ini sebagai makhluk yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah swt.
Allah swt berfirman ”Dan Tidaklah Aku Menciptakan Jin dan Manusia Kecuali untuk Beribadah Kepada-Ku (Adz Dzariyat : 56)”

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Kitab Al-Ubudiyah, “Ibadah adalah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai dan diridhai Allah dari perkataan dan perbuatan baik yang bersifat dhahir ataupun yang batin.”

Lalu mengingatkan manusia akan waktu hidupnya di dunia ini sebagai waktu yang bermanfaat baginya kelak di akhirat, jika dimanfaatkan dengan baik. Namun sebaliknya akan menjadi bumerang bagi mereka mereka yang menggunakan waktunya yg singkat di dunia ini dengan perbuatan perbuatan yg buruk.
Allah swt berfirman :  “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran [3]: 145)

Kehidupan manusia yg berubah dari waktu ke waktu adalah satu tanda bahwa akhir zaman mendekati akhir dimana dunia semakin tua dan beban yg ditanggungnya akan segera diluapkan menurut perintah Allah swt dan setelah itu manusia akan membawa amalan amalannya sesuai dengan apa yang telah dilakukannya di dunia ini.
Allah swt berfirman :"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (menjadi begini)?",pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Surat :Zalzalah)
---

Marilah kita mulai dengan diri kita sendiri mengajak diri untuk ber-amal yg makruf dan menjauhi kemungkaran, lalu dilanjutkan kepada keluarga terdekat dan selanjutnya kepada saudara kita yg dekat, dan kemudian ke masyarakat.

InsyaALLAH dengan usaha ini akan ada perubahan yang akan terjadi di masyarakat kita dan di dunia ini dengan penghidupan yang lebih baik dan keberkatan hidup yang ALLAH swt curahkan kepada kita.

Allah berfirman : "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad 47:7)

Abu darda ra. salah seorang shahabat yang masyhur berkata : “Tetaplah kamu menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Kalau tidak Allah Swt akan membangkitkan pemimpin (raja) yang zalim yang memerintah kamu. Dia ( zalim) tidak akan menghormati orang tua kamu dan tidak akan menaruh belas kasihan kepada yang muda-muda dikalangan kamu. Pada masa itu, doa orang-orang shalih tidak akan diterima, Kamu inginkan bantuan tapi bantuan tidak akan diberikan, kamu mohon keampunan tetapi Allah swt tetapi kamu tidak akan diampuni”.
----

Qibla.. (tulis alamat anda)