"Mereka yg takut akan selalu merasa takut jika dirinya tidak pernah tahu bahwa ia sebenarnya pemberani dan keberaniannya itu adalah menerima rasa takut itu".
Pagi.. Awal waktu kita membuka hari. Ada yg membukanya dengan harapan, ada pula yg membukanya dengan ketakutan. Mengapa ?
Mereka yang membuka hari dengan harapan adalah mereka yg optimis akan ada yg dilakukannya untuk mencapai sesuatu dari rencana atau janji janji yang menurutnya akan dapat dicapai atau dilakukan. Mereka mereka ini bisa dari kalangan anak anak, orang dewasa.
Mereka yg membuka hari dengan ketakutan, biasanya mereka yg dihantui janji janji yang sangat sulit untuk dipenuhi atau mereka yang tersangkut perkara.
Lalu bagaimana agar awal hari ini dapat kita buka selalu dengan harapan tanpa mengabaikan rasa takut, karena rasa taktu itu perlu untuk menyeimbangkan kehidupan ini.
Pertama yg akan anda lakukan ketika terbangun dari tidur adalah ucapan syukur kepada Allah swt karena anda masih diberi kesempatan untuk hidup satu hari lagi. Siapa tahu ini adalah hari terakhir anda di dunia ini. Artinya anda masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan hari kemarin.
Kedua siapkan diri anda dengan membersihkan jasmani atau tubuh anda dengan mandi atau wudhu. Lalu selanjutnya, membersihkan rohani dengan mengungkapkan rasa syukur dengan membaca doa. Seperti doa bangun tidur dan doa doa pagi lainnya.
Ketiga; Dengan memperhatikan orang orang yg terdekat anda. Ucapan salam dan obrolan kecil pagi adalah bentuk perhatian pada orang orang terdekat kita.
Perhatian kepada orang orang terdekat ini merupakan juga tanda syukur kita, bahwa masih ada orang orang yg masih dapat kita perhatikan yg merupakan bentuk kasih sayang. Dan yakinlah jika kita menyayangi yg di bumi, maka yang di langit akan menyayangi kita.
Keempat mulailah melakukan kegiatan kegiatan harian jika ini memang sudah sebagai rutinintas harian dengan niat bahwa apa saja yg akan dilakukan hari ini untuk keridhaan ALLAH swt. Dan yakinkan dalam hati bahwa apapun yg kita lakukan adalah bentuk ikhtiar dan semua hasil usaha ini tidak akan lepas dari apa yang sudah ditentukan oleh ALLAH swt.
---
Adab bangun tidur menurut sunah Rasulullah saw:
Mereka yang membuka hari dengan harapan adalah mereka yg optimis akan ada yg dilakukannya untuk mencapai sesuatu dari rencana atau janji janji yang menurutnya akan dapat dicapai atau dilakukan. Mereka mereka ini bisa dari kalangan anak anak, orang dewasa.Mereka yg membuka hari dengan ketakutan, biasanya mereka yg dihantui janji janji yang sangat sulit untuk dipenuhi atau mereka yang tersangkut perkara.
Lalu bagaimana agar awal hari ini dapat kita buka selalu dengan harapan tanpa mengabaikan rasa takut, karena rasa taktu itu perlu untuk menyeimbangkan kehidupan ini.
Pertama yg akan anda lakukan ketika terbangun dari tidur adalah ucapan syukur kepada Allah swt karena anda masih diberi kesempatan untuk hidup satu hari lagi. Siapa tahu ini adalah hari terakhir anda di dunia ini. Artinya anda masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan hari kemarin.
Kedua siapkan diri anda dengan membersihkan jasmani atau tubuh anda dengan mandi atau wudhu. Lalu selanjutnya, membersihkan rohani dengan mengungkapkan rasa syukur dengan membaca doa. Seperti doa bangun tidur dan doa doa pagi lainnya.
Ketiga; Dengan memperhatikan orang orang yg terdekat anda. Ucapan salam dan obrolan kecil pagi adalah bentuk perhatian pada orang orang terdekat kita.
Perhatian kepada orang orang terdekat ini merupakan juga tanda syukur kita, bahwa masih ada orang orang yg masih dapat kita perhatikan yg merupakan bentuk kasih sayang. Dan yakinlah jika kita menyayangi yg di bumi, maka yang di langit akan menyayangi kita.
Keempat mulailah melakukan kegiatan kegiatan harian jika ini memang sudah sebagai rutinintas harian dengan niat bahwa apa saja yg akan dilakukan hari ini untuk keridhaan ALLAH swt. Dan yakinkan dalam hati bahwa apapun yg kita lakukan adalah bentuk ikhtiar dan semua hasil usaha ini tidak akan lepas dari apa yang sudah ditentukan oleh ALLAH swt.
---
Adab bangun tidur menurut sunah Rasulullah saw:
1. Mengusap wajah untuk membersihkan kotoran yang ada.
Imam AnNawawi dan Ibnu Hajar berpendapat seperti di atas berdasarkan hadist berikut: “Ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur, beliau duduk dan mengusap wajah beliau untuk menghilangkan kotoran sewaktu tidur“.
2. Mengucapkan doa bangun tidur. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ. (alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wailaihinusur)
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku setelah matiku (tidur) dan hanya kepadaNya lah kami kembali“.
3. Memakai siwak.
“Ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur, beliau biasa membersihkan mulutnya dengan siwak“.
4. Menghirup air.
“Ketika kamu terbangun dari tidur, kemudian hiruplah air sebanyak tiga kali. Sesungguhnya syaithan tinggal di bagian atas hidung ketika kita tidur.”
5. Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali.
“Ketika seorang dari kalian terbangun dari tidur, janganlah dia memasukkan tangannya ke dalam bejana air sebelum mencucinya sebanyak tiga kali kerana dia tidak tahu di manakah tangannya ketika dia tidur.”
Imam AnNawawi dan Ibnu Hajar berpendapat seperti di atas berdasarkan hadist berikut: “Ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur, beliau duduk dan mengusap wajah beliau untuk menghilangkan kotoran sewaktu tidur“.
2. Mengucapkan doa bangun tidur. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ. (alhamdulillahil ladzi ahyana ba'da ma amatana wailaihinusur)
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanku setelah matiku (tidur) dan hanya kepadaNya lah kami kembali“.
3. Memakai siwak.
“Ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur, beliau biasa membersihkan mulutnya dengan siwak“.
4. Menghirup air.
“Ketika kamu terbangun dari tidur, kemudian hiruplah air sebanyak tiga kali. Sesungguhnya syaithan tinggal di bagian atas hidung ketika kita tidur.”
5. Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali.
“Ketika seorang dari kalian terbangun dari tidur, janganlah dia memasukkan tangannya ke dalam bejana air sebelum mencucinya sebanyak tiga kali kerana dia tidak tahu di manakah tangannya ketika dia tidur.”
