Cupu baru saja hendak
mengambil dukumen dari printernya ketika bel berbunyi. Segera dia membuka pintu
kantor melihat tamu yang datang. Seorang wanita berdiri dengan badan yang
bergoyang goyang tanpa cupu ketahui sebabnya.
Cupu menanyakan
keperluannya datang ke kantor ini. Wanita itu mengatakan dengan suara yang
tidak jelas didengar dan badannya tambah bergoyang goyang. Yang tertangkap di
pendengaran cupu, wanita itu meminta gula. Gula ..??
Kebetulan teman sekantor
cupu keluar dari bilik kantornya, lalu cupu memanggilnya. Cupu meminta agar temannya itu menanyakan apa keinginan wanita itu. Apa
yang terjadi.!!!..
Cupu melihat badan wanita itu mulai oyong ke kiri dan jatuh, segera saja teman cupu
menangkap tubuh wanita itu. Segera dibawa wanita itu masuk dengan memeluknya ke dalam
ruang kantor.
Cupu lari ke ruang makan
mencari sesuatu ”gula” yang disebutkan wanita tersebut. Ketika tidak menjumpai
gula di dapur, cupu pergi ke bilik teman sekantornya yang tugasnya memesan
keperluan kantor termasuk juga keperluan dapur. Cupu
tanyakan kepadanya apakah ada gula di dapur atau dalam simpanan. Dia menanyakan
untuk apa. Kemudian cupu jelaskan kejadian tadi dengan wanita itu.
---
Teman cupu segera mencari sesuatu yang ada di dalam kulkas, dia mencari
susu, tetapi yang ada susu yang tidak manis, lalu dia mengambil sebotol coca
cola yang terletak agak tersembunyi dan mengambil gelas. Dia pergi bergegas ke
tempat wanita tersebut.
Dituangkan cola itu dan diminumkan ke wanita tadi. Wanita itu meminum
seperti seorang yang haus bukan kepalang. Setelah beberapa saat badannya mulai tenang
tetapi tetap masih belum berdiri dengan kuat. Cupu segera mengambil kursi dan
mendudukan wanita itu di kursi.
Teman cupu menuangkan
lagi cola dan memberi minum kepada wanita itu. Seorang teman kantor lain datang
membawa sebungkus permen coklat. Lalu diberikan kepada wanita itu dan dia
memakannya.
---
Sekitar 4 menit kemudian
wanita itu sudah nampak tenang dan duduknyapun sudah mulai tegak. Wajahnya
sudah melihatkan kesegaran dan badannya juga sudah tidak bergetar.
Dia mengucapkan terima
kasih dan memohon agar dia boleh membayar cola yang diminumnya, tetapi ketika
dicari uang dalam dompetnya dia tidak menemukan uang seharga cola. Teman wanita sekantor cupu mengatakan agar dia tidak usah membayar cola
itu.
Perubahannya cukup drastis dari pertama cupu melihat pertama sekali
wanita itu di depan pintu kantor tadi. Kini dia sudah segar, jalannya tegap dan
berdirinya juga tegak. Lantas cupu membukakan pintu kantor memberi jalan keluar
padanya. Cupu sempat bertanya kepadanya apakah dia perlu pertolongan untuk
mengantarkannya ke bawah, karena kantor cupu berada di lantai 3. Dia mengatakan
tidak memerlukan bantuan lagi. "OK" katanya.
Cupu memperhatikan wanita itu pergi menuruni anak tangga dengan keadaan
yang seolah tidak pernah terjadi apa apa dengannya tadi. Cupu hanya sedikti
heran mengapa dia tidak menggunakan lift.
--
Teman cupu sudah berada di dalam bilik kerjanya ketika cupu
mengembalikan kursi ke tempatnya. Dia bertanya tetang wanita tadi, tentang
keadaannya. Cupu sama sekali tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi tadi.
Teman cupu memberi penjelasan bahwa wanita tadi mengidap penyakit gula.
Saat itu gulanya sangat rendah, sehingga dia kehilangan keseimbangan dan hampir
pingsan. Dia menjelaskan juga bahwa jika dia tidak mendapatkan minuman bergula
atau makanan bergula, maka bisa berbahaya terhadap nyawanya. Cupu mengangguk
angguk mendengar penjelasan temannya itu.
Lantas cupu heran mengapa temannya itu begitu sigap menghadapi keadaan
tadi tanpa mencari lebih tahu apa yg menyebabkan wanita tersebut demikian. Dia bukan perawat dan
bukan pula orang yg suka membaca tentang hal ikhwal atau bercerita tentang
penyakit.
Dia menjelaskan lebih
lanjut: Ketika dia mendengar cupu mengatakan ada wanita yang minta gula dan hampir
pingsan, dia teringat anaknya yang paling paling kecil yang juga mengidap
penyakit yang sama. Lantas dia melakukan yang sama pula. Dia menambahkan lagi,
biasanya seorang yang berpenyakit gula ada selalu membawa obat yang dapat
dikonsumsi sewaktu waktu jika dibutuhkan jika gulanya turun sangat drastis. Dan
wanita tadi ternyata dalam perjalan ke apotek hendak mengambil obat yang selalu
harus ada padanya.
---
Cupu kembali ke bilik
kerjanya membuka buka lembaran majalah kesehatan yang telah lama tertumpuk di
bawah kertas kerjanya, mecari tahu kalau kalau ada artikel tetang penyakit yg
diderita wanita itu. Pengetahuan tentang penyakit, walau tidak sebagai dokter
sekurang kurangnya bisa bermanfaat bagi orang lain ketika ada yg membutuhkan.
Sungguh dalam tiap
peristiwa ada nasehat disana.