16 Maret 2012

Catatan siang (gula)

Cupu baru saja hendak mengambil dukumen dari printernya ketika bel berbunyi. Segera dia membuka pintu kantor melihat tamu yang datang. Seorang wanita berdiri dengan badan yang bergoyang goyang tanpa cupu ketahui sebabnya.

Cupu menanyakan keperluannya datang ke kantor ini. Wanita itu mengatakan dengan suara yang tidak jelas didengar dan badannya tambah bergoyang goyang. Yang tertangkap di pendengaran cupu, wanita itu meminta gula. Gula ..??

---

Kebetulan teman sekantor cupu keluar dari bilik kantornya, lalu cupu memanggilnya. Cupu meminta agar temannya itu menanyakan apa keinginan wanita itu. Apa yang terjadi.!!!..
Cupu melihat badan wanita itu mulai oyong ke kiri dan jatuh, segera saja teman cupu menangkap tubuh wanita itu. Segera dibawa wanita itu masuk dengan memeluknya ke dalam ruang kantor.

Cupu lari ke ruang makan mencari sesuatu ”gula” yang disebutkan wanita tersebut. Ketika tidak menjumpai gula di dapur, cupu pergi ke bilik teman sekantornya yang tugasnya memesan keperluan kantor termasuk juga keperluan dapur. Cupu tanyakan kepadanya apakah ada gula di dapur atau dalam simpanan. Dia menanyakan untuk apa. Kemudian cupu jelaskan kejadian tadi dengan wanita itu.
---

Teman cupu segera mencari sesuatu yang ada di dalam kulkas, dia mencari susu, tetapi yang ada susu yang tidak manis, lalu dia mengambil sebotol coca cola yang terletak agak tersembunyi dan mengambil gelas. Dia pergi bergegas ke tempat wanita tersebut.

Dituangkan cola itu dan diminumkan ke wanita tadi. Wanita itu meminum seperti seorang yang haus bukan kepalang. Setelah beberapa saat badannya mulai tenang tetapi tetap masih belum berdiri dengan kuat. Cupu segera mengambil kursi dan mendudukan wanita itu di kursi.
Teman cupu menuangkan lagi cola dan memberi minum kepada wanita itu. Seorang teman kantor lain datang membawa sebungkus permen coklat. Lalu diberikan kepada wanita itu dan dia memakannya.
---

Sekitar 4 menit kemudian wanita itu sudah nampak tenang dan duduknyapun sudah mulai tegak. Wajahnya sudah melihatkan kesegaran dan badannya juga sudah tidak bergetar.
Dia mengucapkan terima kasih dan memohon agar dia boleh membayar cola yang diminumnya, tetapi ketika dicari uang dalam dompetnya dia tidak menemukan uang seharga cola. Teman wanita sekantor cupu mengatakan agar dia tidak usah membayar cola itu.

Perubahannya cukup drastis dari pertama cupu melihat pertama sekali wanita itu di depan pintu kantor tadi. Kini dia sudah segar, jalannya tegap dan berdirinya juga tegak. Lantas cupu membukakan pintu kantor memberi jalan keluar padanya. Cupu sempat bertanya kepadanya apakah dia perlu pertolongan untuk mengantarkannya ke bawah, karena kantor cupu berada di lantai 3. Dia mengatakan tidak memerlukan bantuan lagi. "OK" katanya.

Cupu memperhatikan wanita itu pergi menuruni anak tangga dengan keadaan yang seolah tidak pernah terjadi apa apa dengannya tadi. Cupu hanya sedikti heran mengapa dia tidak menggunakan lift.
--

Teman cupu sudah berada di dalam bilik kerjanya ketika cupu mengembalikan kursi ke tempatnya. Dia bertanya tetang wanita tadi, tentang keadaannya. Cupu sama sekali tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi tadi.

Teman cupu memberi penjelasan bahwa wanita tadi mengidap penyakit gula. Saat itu gulanya sangat rendah, sehingga dia kehilangan keseimbangan dan hampir pingsan. Dia menjelaskan juga bahwa jika dia tidak mendapatkan minuman bergula atau makanan bergula, maka bisa berbahaya terhadap nyawanya. Cupu mengangguk angguk mendengar penjelasan temannya itu.

Lantas cupu heran mengapa temannya itu begitu sigap menghadapi keadaan tadi tanpa mencari lebih tahu apa yg menyebabkan wanita tersebut demikian. Dia bukan perawat dan bukan pula orang yg suka membaca tentang hal ikhwal atau bercerita tentang penyakit.

Dia menjelaskan lebih lanjut: Ketika dia mendengar cupu mengatakan ada wanita yang minta gula dan hampir pingsan, dia teringat anaknya yang paling paling kecil yang juga mengidap penyakit yang sama. Lantas dia melakukan yang sama pula. Dia menambahkan lagi, biasanya seorang yang berpenyakit gula ada selalu membawa obat yang dapat dikonsumsi sewaktu waktu jika dibutuhkan jika gulanya turun sangat drastis. Dan wanita tadi ternyata dalam perjalan ke apotek hendak mengambil obat yang selalu harus ada padanya.
---

Cupu kembali ke bilik kerjanya membuka buka lembaran majalah kesehatan yang telah lama tertumpuk di bawah kertas kerjanya, mecari tahu kalau kalau ada artikel tetang penyakit yg diderita wanita itu. Pengetahuan tentang penyakit, walau tidak sebagai dokter sekurang kurangnya bisa bermanfaat bagi orang lain ketika ada yg membutuhkan.

Sungguh dalam tiap peristiwa ada nasehat disana.
------ 

Qibla.. (tulis alamat anda)